Rabu, 17 Desember 2014

Tentang hari jumat dan surat Al Kahfi dari ustad yusuf mansur

Setiap Perintah Allah dan Rasul-Nya mesti sangat-sangat baik sekali. Sangat-sangat berguna. Amazing. Dan pastinya akan membuat decak kagum bertambah, seraya lisan mengucapkan tasbih, subhaanawllooh, Maha Suci Allah. Dengan ucapan sebenar-benarnya tasbih, dengan segenap perasaan, hati, dan pikiran.
Shalat Jum’at, diwajibkan bagi laki-laki. Mengapa? Kelak ilmu pengetahuan membuka rahasia ini, dengan Izin Allah, jika ada upaya juga manusia untuk menggalinya, menelitinya, mencari rahasia-Nya. 
Laki-laki ga haidh. Berbeda dengan perempuan.
Sedangkan haidh udah banyak yang meneliti. Hingga bila perempuan yang mestinya haidh, lalu ga haidh, pastilah selain perasaan resah, juga badan pasti ga enak. Sebab haidh pengaruh positifnya buat perempuan, luar biasa.
Dan demikianlah Allah sudah mengaturnya. Siklus haidh dibuat oleh Allah. Bagi perempuan. Dan siklus shalat Jum’at pun diatur Allah. Ya hanya se-Jum’at sekali. Ini mesti ada Maksud-Nya. Ada Hikmah-Nya.
Sekarang, baca aja dulu… al Kahfi. Silahkan. Mulai Kamis maghrib sd Jum’at maghrib. Silahkan ya. Liat-liat juga terjemahnya.
Siklus haidh tidak ada buat laki-laki. Apakah sebagai gantinya adalah shalat Jum’at? Buat laki-laki? Wawlloohu a’lam. Tapi sudah ada penelitian di bidang ini.
Saat shalat fardhu, juga shalat-shalat yang mauquut (ada waktunya), kayak dhuha, dan tahajjud, mestilah Allah, Yang Punya Badan Manusia, Yang Pastinya Mengetahui Seluk Beluk Tubuh Manusia, Mengetahui apa-apa yang diperlukan oleh manusia. Dan segala gerakan shalat, juga waktunya yang berkesesuaian dengan kebutuhan badan manusia, ciptaan-Nya.
Termasuk shalat Jum’at.
Pada saat shalat Jum’at, itu mesti ada proses apaaaaaa gitu. Yang pastinya dibutuhkan manusia, dan prosesnya adalah saat Jum’at itu. Entah enzim, entah zat. Entah proses metabolisme apa. Pastinya ada.
Saya yakin. 
Sayang. Proses yang hanya sekali-kalinya setiap Hari Jum’at, sering diabaikan oleh para lelaki muslim.
Tidak sedikit yang tidak shalat Jum’at bahkan.
Sekalinya ada yang shalat Jum’at, shalatnya tidak dengan hati, rasa, dan pikirannya.
Jika benar, ada proses yang dibutuhkan oleh ummat manusia, oleh tubuh manusia, di mana proses itu hanya bisa berlaku dengan dan di shalat Jum’at, maka rugi sekali. Rugi yang mengabaikan shalat Jum’at, dan melalaikannya.
Berawal dari keyakinan bahwa semua Perintah Allah dan Rasul-Nya adalah istimewa, dan pasti sesuatu yang agung, menakjubkan, teramat diperlukan, maka memang demikianlah semua yang berasal dari Allah dan Rasul-Nya.
Hanya kita belum sampe kepada pemahaman hakiki. Kecuali yang sudah diberikan Allah.
Disunat. Misalnya. Maka sunatan ini pun secara medis pun subhaanawllooh. InsyaaAllah ada artikel tersendiri. Sedang disunat adalah Perintah Allah dan Rasul-Nya.
Betapa agungnya. Maha Suci Allah. Subhaanawllooh.
Proses yang mestinya dibutuhkan oleh para lelaki, sebagaimana siklus haidh bagi perempuan, mestilah dibutuhkan keseriusan menjalaninya.
Tapi sebagaimana diketahui dan dijalani bersama. Sungguh memang sayang. Shalat Jum’at banyak laki-laki muslim, cenderung apa adanya, bahkan jelek. Tidak sedikit yang tidur saat shalat Jum’at. Tidak sedikit yang bercakap-cakap, bercanda, dan tanpa kehadiran hati. Belumlagi pakaian dan ilmu  yang seadanya.
Bila bener, ada proses yang diperlukan oleh tubuh manusia. Yang hanya dengan dan di shalat Jum’at, proses itu berlangsung dan bisa dinikmati. Maka segala sunnah yang terkait, dengan shalat Jum’at, sebagai ibadah puncak di hari Jum’at, tentu juga suatu hal yang ikutmenentukan keberhasilan proses itu.
Mulai dari baca Surah al Kahfi, dan memperbanyak shalawat di hari Jum’at. Mulai dari Kamis maghrib, hingga Jum’at maghrib waktunya. 
Terus kemudian mandi sunnah di hari Jum’at. Doa, sedekah, zikir-zikir, di hari Jum’at. Maka ini semua mengundang semua yang bisa meneliti, untuk meneliti.
Misalnya, susunan konsonan dan artikulasi, tiap-tiap huruf di Surah al Kahfi. Pastilah pas dengan proses dimaksud. Yang terjadinya hanya dengan dan di shalat Jum’at.
Begitu juga susunan konsonan, huruf-huruf, artikulasi, bacaan shalawat. Yang entahlah, apakah dengan membaca Surah al Kahfi dan Shalawat, maka sekaligus mengaktifkan sel-sel seluruh tubuh, membantu dan saling kait mengait, dengan proses puncak shalat Jum’at, di hari Jum’at.
Begitu juga dengan aturan shalat Jum’at yang berbeda dengan shalat-shalat biasa di waktu-waktu biasa.
Perhatikan ga?
Kan beda banget.
Ada proses duduk. Untuk mendengarkan Khutbah Jum’at. Lalu ada proses berdiri, ruku, sujud, duduk di antara 2 shalat, tahiyyat, dan lain-lain gerakan yang biasa ditemui di shalat shubuh.
Ada apa dengan semua proses ini? Hingga Rasul pun perlu memberi arahan tambahan, bahwa menjadi sunnah buat khotib untuk memendekkan khutbah, yang saat itu semua jamaah, yakni ummat manusia, laki-laki yang muslim, sedang duduk.
Proses apa yang dibutuhkan dan berkesesuaian? Yang Rasul pun masih memberikan arahan, untuk memanjangkan shalat lebih lama dari khutbah?
Semua menyimpan dan tersimpan Keagungan Allah. Subhaanawllooh.
Sebelum dilanjutkan lagi rangkaian tulisan ini, saya kemudian menyadari. Kenapa kemudian diajarkan untuk sami’naa dan wa atho’naa dulu. Iman dulu. Laksanakan dulu. Yang karenanya, dikedepankan dulu iman dan pelaksanaan, baik shalat Jum’at, dan amalan pengiring. Macambaca Surah al Kahfi, shalawat, mandi sunnah, doa, dan lain-lain amalan.
InsyaaAllah, dengan kesungguhan penelitian dari para peneliti-peneliti yang diizinkan Allah, kelak akan menambah kalimat takdziem, Subhaanawllooh. Maha Suci Allah.
Selamat shalat Jum’at dulu buat para laki-laki. Jangan sampe telat datangnya. Sangat disunnahkan shalat sunnah 2 rokaat. Yang walau khotib sudah naik mimbar, tetap disunnahkan shalat sunnah 2 rokaat.
Apa rahasia-Nya? Apa Hikmah-Nya? Tentu ini menambah daftar sesuatu yang harus dicari tau.
Dan jangan ampe ngantuk saat shalat Jum’at. Ntar ada proses yang hilang atau terlewati. Atau melakukan yang membatalkan proses dan amal shalat Jum’at.
Selamat pula baca Surah al Kahfi …
Baca dengan riang. 110 ayat insyaaAllah amatlah mudah dan ringan. Kecuali kita emang jarang baca al Qur’an di hari lainnya.
Banyakin juga bener baca shalawat, di hari Jum’at. Mulai dari Kamis maghrib, karena sudah masuk hari Jum’at. Sampe Jum’at maghrib. Sebab sudah masuk Sabtu.
Undangan penelitian, lebih-lebih lagi undangan-Nya.
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا
مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ
إِلَّا بِسُلْطَانٍ
Yaa Ma’syarol Jinni wal Insi… (to be sambunged).

#makasih banyak ustad, saya byk berubah menjadi lebih baik karena sering baca twit ustad.. 
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar