Rabu, 19 September 2012

pameranmu kalangkabutku

BRAK!!!! Tumpukan katalog itu berserakan di lantai kamar kosku setelah ku tendang. Katalog inilah biang keladi rusaknya sore ini. Bukan. Bukan catalog tak berdosa ini sesungguhnya. Tapi seorang pria berambut gimbal itu, pria yang ingkar janji, pria yang entah apa alasannya tidak menuliskan namaku di dalam katalognya, pria yang sudah kelewat sering membuatku kalang kabut dengan sikap cueknya, pria yang dengan seenaknya mengambil hatiku. Ya. Pria itu adalah Adit, pacarku. Katalog yang baru saja kurobohkan adalah milik Adit. Dia seorang mahasiswa seni tingkat akhir yang minggu ini mengadakan pameran lukisan. Dan aku adalah pacarnya dari setahun yang lalu, atau paling tidak, aku merasa aku adalah pacarnya. Entah bagi Adit aku ini siapanya. Di depan teman-temannya, aku adalah kacang. Di hadapan handphonenya, aku adalah pengusir nyamuk. Di dalam laptopnya, aku adalah pelengkap. Hanya di profil fbnya saja aku punya status sebagai pacarnya. Astaga, kenapa aku begitu bodoh, begitu tak peduli, begitu takluk. Beberapa menit yang lalu, suasana hatiku teramat bagus. Adit mengantarku pulang ke kos setelah kami makan siang, sekalian dia menitipkan katalog untuk pamerannya lusa. Sudah biasa dia menitipkan barang-barangnya di kosku karena kamarku bisa dibilang luas. Setelah Adit pulang, aku iseng membuka salah satu katalognya, mencari namaku. Mencari Safina Rahma. Tanpa hasil. Aku masih mencoba mencari ke katalognya yang lain. Siapa tahu yang tadi salah cetak, pikirku. Katalog kedua sama nihilnya. Aku masih belum menyerah, masih mencoba menipu diri sendiri. Kubuka katalog ketiga. Masih tetap tak ada namaku. Dan terjadilah adegan penendangan tadi dengan sukses. Konyol memang. Hanya gara-gara sebuah nama yang tidak dituliskan di katalog dan aku semarah ini. Mungkin bagi orang lain ini adalah hal kecil yang tidak patut dipermasalahkan. Tapi bagiku, ini adalah bentuk pengakuan kehadiranku dan seberapa pentingnya aku bagi Adit. Sudah sejak lama aku meminta Adit mencantumkan namaku di dalam katalog pamerannya. Pameran yang hanya akan dilakukan sekali selama dia menjadi mahasiswa strata 1. Adit pun sudah mengiyakannya. Namun nyatanya sama sekali tak ada aku dalam katalognya. Kenapa? Sebegitu tak dianggapkah kehadiranku? Sebegitu tak berartinyakah aku? Memang aku tak ada apa-apanya dibanding mantan pacar Adit yang putih, tinggi, dan smart itu. Aku juga tak ada apa-apanya dibanding mantan gebetannya Adit yang katanya berhati baik dan tidak mengenal kata pacaran. Tapi yang menemaninya mempersiapkan pameran ini adalah aku. Bukan mereka. Tapi kenapa sama sekali tak ada aku? Bukan berartu aku tak ikhlas. Aku ikhlas. Tapi apa alasannya??? Lelah sudah terisak selama 2 jam. Aku mengambil handphone dan mengirim pesan singkat ke Adit. Send to : Adit syg Kamu ingkar janji. Tak lama kemudian Adit membalas Maksudnya apa? Sender: adit syg Aku sudah malas membalas pesannya. Kumatikan handphoneku. Lelah rasanya, lalu aku pun tertidur. ……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar